Teknik Dalam Mengambil Keputusan
Dasar-dasar yang digunakan dalam pengambilan
keputusan bermacam-macam tergantung permasalahannya. Oleh Terry (dalam Hasan,
2002:12), dasar-dasar pengambilan keputusan yang berlaku adalah sebagai
berikut:
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa kebaikan dan kelemahan.
Kebaikannya antara lain sebagai berikut:
§ Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
§ Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
§ Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahannya antara lain sebagai berikut:
§ Keputusan yang hasilkan relatif kurang baik.
§ Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
§ Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuaan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan yang berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannnya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih randah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan antara lain sebagai berikut:
§ Kebanyakan penerimaannya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah terpaksa.
§ Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
§ Memiliki otentisitas (otentik).
Kelemahannya antara lain sebagai berikut:
§ Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
§ Mengasosiasikan dengan praktek diktatorial.
§ Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang diambil bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tetentu,sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan yang rasional ini terdapat beberapa hal, sebagai berikut:
a. Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
b. Orientasi masalah: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
c. Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
d. Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
e. Hasil maksimal: pemilihan alteratif didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.
Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.
Sumber : http://adipsi.blogspot.co.id/2010/06/pengambilan-keputusan.html
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa kebaikan dan kelemahan.
Kebaikannya antara lain sebagai berikut:
§ Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
§ Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
§ Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahannya antara lain sebagai berikut:
§ Keputusan yang hasilkan relatif kurang baik.
§ Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
§ Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuaan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan yang berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannnya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih randah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan antara lain sebagai berikut:
§ Kebanyakan penerimaannya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah terpaksa.
§ Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
§ Memiliki otentisitas (otentik).
Kelemahannya antara lain sebagai berikut:
§ Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
§ Mengasosiasikan dengan praktek diktatorial.
§ Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
5. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang diambil bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tetentu,sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan yang rasional ini terdapat beberapa hal, sebagai berikut:
a. Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
b. Orientasi masalah: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
c. Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
d. Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
e. Hasil maksimal: pemilihan alteratif didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.
Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.
Sumber : http://adipsi.blogspot.co.id/2010/06/pengambilan-keputusan.html